Visual Basic Interface

Minggu, 15 November 2009

Menelusuri Jejak Lava Gunung Pra-Sunda

Oleh Rini Kustiasih

Menelusuri jejak-jejak lava gunung berapi di Cekungan Bandung adalah perjalanan yang tiada habisnya. Setiap jajaran bebatuan yang melingkar adalah sejarah. Sejarah itu mengisahkan hikayat alam serta keindahannya. Namun, jejak-jejak lava sekaligus juga menjadi saksi betapa jahilnya campur tangan manusia.

Dalam perjalanan wisata bersama Mahanagari, perusahaan di bidang jasa wisata edukasi, dua pekan lalu, Kompas berkesempatan menyaksikan sisa-sisa lava gunung api Pra-Sunda yang diperkirakan meletus 560.000-500.000 tahun lalu. Letusan itu memuntahkan lava dengan suhu mencapai 1.000 derajat celcius.

Lava Gunung Pra-Sunda, yang oleh ahli geografi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) T Bachtiar dinamai Gunung Jayagiri, itu mengalir di sepanjang lintasan Sungai Beureum (Cibeureum). Cibeureum menjadi sungai pembatas antara Kota Bandung dan
Kabupaten Bandung Barat. Panjang lintasan lava itu lebih dari 17 kilometer.

"Lava-lava ini menjadi bukti keberadaan gunung berapi sebelum Gunung Sunda yang menjadi induk Gunung Tangkubanparahu," ujar Bachtiar. Gunung Pra-Sunda itu juga melahirkan gunung-gunung lain di Cekungan Bandung, seperti Gunung Burangrang.

Penelusuran jejak lava itu dimulai dengan melewati perkampungan padat penduduk di belakang UPI, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Rumah-rumah penduduk sekitar dibangun mengikuti kontur tanah yang menurun, menyerupai lembah.

Curug Sigay

Sekitar 1 kilometer perjalanan, jejak lava Gunung Pra-Sunda mulai terlihat. Sebuah air terjun alami (curug) dengan ketinggian sekitar 7 meter mengalir di sela-sela bebatuan. Bebatuan itu adalah lava Gunung Pra-Sunda yang telah mendingin.

"Lava panas yang padat dan bercampur tanah akhirnya mendingin ketika bertemu dengan aliran sungai. Dalam batasan waktu jam hingga ribuan tahun, lava-lava yang mendingin itu mengeras dan menjadi batu," ujar Bachtiar yang memandu tur wisata tersebut.

Selepas dari permukiman penduduk, peserta tur dibuat takjub dengan curug berketinggian lebih dari 15 meter. Curug Sigay namanya. Di bawah curug yang juga bekas lava itu mengalir Cibeureum yang airnya berwarna kecoklatan dengan sampah menyangkut di sana-sini.

"Air di Bandung semestinya adalah air terbaik dan tersehat karena banyak ditemui curug di sini. Saat air melintasi curug, terjadi proses aeration atau pemberian oksigen pada air dan pelepasan partikel yang tidak berguna. Dampaknya, air menjadi lebih jernih dan kandungan oksigennya lebih tinggi," kata Bachtiar.

Namun, keberadaan curug-curug di Bandung kini harus bersaing dengan limbah pabrik dan sampah rumah tangga yang jumlahnya berton-ton setiap hari. Anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, Sobirin, mencatat, sampah warga Kota Bandung seberat 2.000 gajah setiap harinya.

Tidak berhenti di Cibeureum, jejak lava Gunung Pra-Sunda masih bisa ditemui hingga perbatasan dengan wilayah Cihideung, Lembang. Dinding lava membentang di sepanjang jalan.

"Menelusuri jejak lava sebenarnya bukan hanya untuk wisata. Namun, sebenarnya kita belajar memahami tindakan alam. Ketika gunung kembali meletus, kita bisa mengetahui jalur-jalur mana yang akan dilintasi lava. Ini juga semacam pendidikan mitigasi bencana," ujar Bachtiar.

Kisah Cibeureum dan Cihideung

Penamaan sungai di Kota Bandung sesungguhnya terkait erat dengan sejarah gunung berapi di kawasan ini. Nama Cibeureum dan Cihideung, yakni dua sungai yang membatasi Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung Barat, juga tak lepas dari sejarah letusan gunung api Pra-Sunda. Sungai dalam bahasa Sunda disebut dengan ci. Cibeureum berarti sungai yang airnya berwarna merah karena beureum dalam bahasa Indonesia berarti merah. Cihideung adalah sungai yang airnya berwarna hitam karena hideung dalam bahasa Indonesia berarti hitam. Pakar geografi dari Universitas Pendidikan Indonesia T Bachtiar menjelaskan, sesungguhnya yang berwarna merah dan hitam itu bukan air sungai. Merah dan hitam adalah warna dasar sungai yang terbentuk akibat aliran lava gunung berapi.

"Material vulkanik yang melintasi Cibeureum dominan berwarna merah sehingga ketika mendingin menimbulkan warna kemerahan pada dasar sungai. Cihideung didominasi material vulkanik berwarna hitam. Akibatnya, dasar sungai berwarna kehitaman," katanya.

Dahulu masyarakat sekitar tidak memahami hal ini sehingga mereka mengira air sungai berwarna merah dan hitam. Namun, kini masyarakat barangkali tidak bisa lagi membedakan mana aliran Cibeureum dan Cihideung. Kedua sungai itu sekarang berwarna kecoklatan karena sampah dan limbah. Merah dan hitamnya kedua sungai itu kini sekadar kisah.

0 komentar:

Dunia Science Terkini

  1. Untaian Genom Dalam 3D
  2. Robot Pelompat
  3. Burung Pertama Bukan Burung
  4. Cincin Terbesar Planet Saturnus
  5. Miliarder Kanada Kembali Dari Luar Angkas
  6. Asteroid Terbesar Kedua di Bimasakti
  7. 32 Planet Terbaru
  8. Planet Terbaru Mengandung Molekul Organik
  9. Tuak Sebagai Energi Alternatif
10. Cumi-Cumi Raksasa Teluk Meksiko
11. Fosil Gajah Purba Teridentifikasi
12. "Ardi" Nenek Moyang Pertama Manusia
13. Konserfasi Gading Gajah Purba Sembarangan
14. Jejak Dinosaurus Terbesar
15. Apakah Manusia Berevolusi
16. Fondasi Kuno 1300 Tahun Lalu Ditemukan
17. Fosil Telur Dinosaurus India
18. Pecahan Keramik Abad XII
19. Penemuan Terbaru Putra Indonesia
20. Udang Tanpa Mata
21. Menguak Misteri Si Raja Laut
22. Goa Terbesar Di Dunia
23. Nobel Fisika Diraih 3 Ilmuan AS
24. Tiga Peneliti Ribosom Raih Nobel
25. Kemungkinan Asteroid Menabrak Bumi
26. 24 Pulau Indonesia Hilang
27. 50 Perusahaan Kategori Hitam
28. Anak SMP Pencipta Antivirus
29. Apakah Manusia Berevolusi
30. Ida, Potongan Jejak Evolusi Primata
31. Nasa Sukses Uju Coba Protipe Ares I-X
32. Monster Laut Inggris Lebih Garang dari T-Rex
33. Ledakan Bone Adalah Asteroid Jatuh
34. Ledakan Meteor Di Bone Lampui Bom Atom
35. Dinosaurus Lapis Baja Ditemukan
36. Retakan Besar di Afrika Bakal Menjadi Samudera Baru
37. Batu Megalitikum Usia Ribuan Tahun
38. Jejak Kaki Dinosaurus Di Selandia Baru
39. Kudus Lacak Tengkorak Homo Erectus
40. Fosil Spesies Baru Dinosaurus Jurassic
41. Di Indonesia Peningkatan Kasus AIDS 8 Kali Lipat
42. 270 Ribu Penduduk Tertular HIV/AIDS
43. Awas, Operasi Permak Miss V tak Aman
44. Manfaat Rokok Hanyalah Sugesti dan Mitos
45. Teknik Pembenaman Karbon Dikaji
46. 2012, Matahari dan Bosscha
47. Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Mekarsari
48. Fosil Kepala Gajah Purba Seberat 1 Kuintal
49. Menelusuri Jejak Lava Gunung Pra-Sunda
50. Legenda "Pengisap Darah" Chupacabra
51. Adanya Harapan Kanker Bisa Diobati
52. Sedot Lemak Menggunakan Gelombang Radio
53. NASA Persiapkan Atlantis untuk Misi ke ISS
54. 25 Galon Air Muncrat dari Permukaan Bulan
55. Peluncuran Pesawat Ulang Alik Atlantis
56. Sebuah Sumur Kerajaan Mataram Kuno
57. Seekor Anak Ikan Purba Terekam Kamera
58. Buaya Purba Bergigi Babi Hutan, Tikus & Moncong Lebar
59. Kemungkinan Penyakit Menjangkit di Bulan Desember
60. Kafan Yesus, Tubuh Dalam Kafan Melayang
61. Misteri Berkas Tulisan Kain Kafan Yesus
62. Jemari dan Gigi dari Jenazah Galileo Galilei
63. Ribuan Makhluk Aneh Di Dasar Samudera
64. Akademisi Memperingati 150 Tahun Karya Darwin
65. Peningkatan Tertinggi Gas Rumah Kaca 2008
66. Pemanasan Global Lebih Buruk Dari Perkiraan
67. Ternyata, Kulit Bisa Mendengar
68. Makin Berlemak, Makin Sulit Berhenti Makan
69. Atlantis Menunju Bumi
70. Otak Besar, Tidak Berarti Lebih Pintar
71. 10 Ramalan Kiamat Terbukti Meleset
72. Mesin Big Bang Selidiki Misteri Alam Semesta
73. Ternyata Alien Sudah Membaur Di Bumi
74. Sejarah di Balik Legenda Vampir
75. Pesawat Ulang Alik Atlatis Mendarat Mulus
76. Perjalanan Panjang HIV/AIDS
77. Wah... Setiap Hari Ada 7.400 Kasus Baru HIV!
78. Tim Vertebrata Lanjutkan Penelitian Gajah Purba
79. Wah... Setiap Hari Ada 7.400 Kasus Baru HIV!
80. Kesepian Menular Seperti Virus
81. Militer Inggris Tutup Kuping soal UFO
82. Objek Misterius Dekat Bintang Mirip Matahari
83. Virgin Galactic Kenalkan SpaceShipTwo
84. Tetap Internetan Saat Penerbangan
85. Jepang Luncurkan Satelit Pengintai Kelima
86. Robot Kerang Bisa Ledakkan Tambang di Bawah Air
87. Mahasiswa Matematika Juarai Kompetisi "Hacker"
88. UFO di Sayap Pesawat Lion Air
89. Lima Benda Purbakala Ditemukan di Desa Tanjungsari
90. Afrika Asal Usul Suku Bangsa Asia
91. Kembaranku Robot
92. Pertikaian Microsoft Vs Uni Eropa Berakhir
93. Kopi Tunda Alzheimer Parah
94. Gen Penyebab Alzheimer Berhasil Ditemukan
95. Ada Kaitan Alzheimer dengan Hormon Nafsu Makan
96. Ditemukan Planet Serupa Bumi yang Memiliki Air