Pesawat ulang alik Atlantis bertolak dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), Rabu (25/11) dan menuju bumi bersama salah satu astronot yang sudah tak sabar untuk menggendong putrinya yang baru lahir dan satu lagi yang sudah berpisah dari putranya selama berbulan-bulan.
Sebelum memutuskan hubungan komunikasi dengan markas pusat kendali, pengarah penerbangan, Mike Sarafin, mengucapkan selamat Thanksgiving pada ketujuh awak pesawat tersebut dan berharap semoga mereka mendarat dengan mulus hari Jumat (27/11).
"Kita akan mengamati semuanya dengan cermat hingga pesawat itu mendarat," jawab Komandan Charles Hobaugh.
Atlantis meninggalkan ISS dan melayang sekitar 220 mil di atas Samudera Pasifik, timur laur Papua Nugini. Selama seminggu terakhir, para astronot mengisi stok dan melakukan pemeliharaan agar pos ruang angkasa itu bisa beroperasi selama lima hingga 10 tahun lagi.
Astronot Nicole Stott, dalam penerbangan pulang setelah tiga bulan di orbit mengucapkan selamat tinggal pada lima koleganya yang akan tetap berada di stasiun ruang angkasa tersebut.
"Senang bekerja bersama kalian," ucapnya lewat radio. "Saya diberkati dengan awak kapal yang mengagumkan, dan saya menantikan berjumpa lagi dengan kalian segera di bumi."
"Kami akan merindukanmu," jawab astronot Amerika, Jeffrey Williams, yang baru melewati dua bulan dari misi enam bulannya di ruang angkasa. Seorang astronot Belgia di stasiun itu, Frank De Winne, yang akan pulang minggu depan menggunakan wahana Rusia juga mengucapkan selamat pada Stott. "Hati-hati di jalan," kata De Winne.
Hari Kamis (26/11) merupakan hari ke-90 di angkasa luar bagi Stott, seorang insinyur berusia 47 tahun. Ia tiba di stasiun ruang angkasa itu pada akhir Agustus. Ia mengaku tak sabar untuk makan pizza bersama-sama dengan suami dan anaknya yang berusia 7 tahun.
Astronot Randolph Bresnik juga tak sabar untuk pulang. Istrinya baru saja melahirkan anak keduanya, Abigail Mar Bresnik, Sabtu (21/11), di Houston, tak lama setelah sang astronot tersebut melakukan misi penjelajahan pertamanya di permukaan luar stasiun ruang angkasa (spacewalk).
Beberapa jam setelah bertolak, para astronot itu mengeluarkan alat pengukur, yang panjangnya 30,5 m dan ujungnya berpancaran laser, untuk melakukan cek akhir sayap dan moncong Atlantis. Mereka harus memastikan bahwa lapisan pelindung panas di bagian itu tak rusak oleh meteorit mikro selama seminggu ini.
Para astronot menghentikan pengamatan rutin itu untuk memeriksa katup yang tersumbat, yaitu bagian dari sistem pembuangan limbah air dari ulang alik. Pada hari itu hanya setengah dari timbunan urin dan hasil kondensasi bisa terbuang, dan markas pusat pengendali ingin mengetahui apakah katup itu tersumbat es. Namun tak ada keanehan yang ditemukan.
Sarafin mengatakan bahwa walaupun bagian itu tak bisa dibersihkan, hal ini tak berpengaruh, kecuali pendaratan itu ditunda hingga Jumat depan. Salah satu solusi yang bisa saja dilakukan para awak kapal untuk situasi itu adalah dengan memakai kantong model-Apollo dan tidak memakai toilet.
Untungnya, cuaca pendaratan diperkirakan baik untuk Jumat mendatang.
Ruang muatan pesawat Atlantis - yang tadinya dipenuhi suku cadang ketika tiba di stasiun Rabu (18/11) minggu lalu - kini sudah kosong. Para astronot telah memasang semua peralatan itu selama tiga misi spacewalk, dan juga melalukan berbagai kegiatan untuk menjamin stasiun itu operasional hingga melampaui waktu pensiun 3 pesawat ulang alik NASA tahun depan.
Kunjungan ulang alik berikutnya, dengan Endeavour, dijadwalkan bulan Februari depan.
Sebelum memutuskan hubungan komunikasi dengan markas pusat kendali, pengarah penerbangan, Mike Sarafin, mengucapkan selamat Thanksgiving pada ketujuh awak pesawat tersebut dan berharap semoga mereka mendarat dengan mulus hari Jumat (27/11).
"Kita akan mengamati semuanya dengan cermat hingga pesawat itu mendarat," jawab Komandan Charles Hobaugh.
Atlantis meninggalkan ISS dan melayang sekitar 220 mil di atas Samudera Pasifik, timur laur Papua Nugini. Selama seminggu terakhir, para astronot mengisi stok dan melakukan pemeliharaan agar pos ruang angkasa itu bisa beroperasi selama lima hingga 10 tahun lagi.
Astronot Nicole Stott, dalam penerbangan pulang setelah tiga bulan di orbit mengucapkan selamat tinggal pada lima koleganya yang akan tetap berada di stasiun ruang angkasa tersebut.
"Senang bekerja bersama kalian," ucapnya lewat radio. "Saya diberkati dengan awak kapal yang mengagumkan, dan saya menantikan berjumpa lagi dengan kalian segera di bumi."
"Kami akan merindukanmu," jawab astronot Amerika, Jeffrey Williams, yang baru melewati dua bulan dari misi enam bulannya di ruang angkasa. Seorang astronot Belgia di stasiun itu, Frank De Winne, yang akan pulang minggu depan menggunakan wahana Rusia juga mengucapkan selamat pada Stott. "Hati-hati di jalan," kata De Winne.
Hari Kamis (26/11) merupakan hari ke-90 di angkasa luar bagi Stott, seorang insinyur berusia 47 tahun. Ia tiba di stasiun ruang angkasa itu pada akhir Agustus. Ia mengaku tak sabar untuk makan pizza bersama-sama dengan suami dan anaknya yang berusia 7 tahun.
Astronot Randolph Bresnik juga tak sabar untuk pulang. Istrinya baru saja melahirkan anak keduanya, Abigail Mar Bresnik, Sabtu (21/11), di Houston, tak lama setelah sang astronot tersebut melakukan misi penjelajahan pertamanya di permukaan luar stasiun ruang angkasa (spacewalk).
Beberapa jam setelah bertolak, para astronot itu mengeluarkan alat pengukur, yang panjangnya 30,5 m dan ujungnya berpancaran laser, untuk melakukan cek akhir sayap dan moncong Atlantis. Mereka harus memastikan bahwa lapisan pelindung panas di bagian itu tak rusak oleh meteorit mikro selama seminggu ini.
Para astronot menghentikan pengamatan rutin itu untuk memeriksa katup yang tersumbat, yaitu bagian dari sistem pembuangan limbah air dari ulang alik. Pada hari itu hanya setengah dari timbunan urin dan hasil kondensasi bisa terbuang, dan markas pusat pengendali ingin mengetahui apakah katup itu tersumbat es. Namun tak ada keanehan yang ditemukan.
Sarafin mengatakan bahwa walaupun bagian itu tak bisa dibersihkan, hal ini tak berpengaruh, kecuali pendaratan itu ditunda hingga Jumat depan. Salah satu solusi yang bisa saja dilakukan para awak kapal untuk situasi itu adalah dengan memakai kantong model-Apollo dan tidak memakai toilet.
Untungnya, cuaca pendaratan diperkirakan baik untuk Jumat mendatang.
Ruang muatan pesawat Atlantis - yang tadinya dipenuhi suku cadang ketika tiba di stasiun Rabu (18/11) minggu lalu - kini sudah kosong. Para astronot telah memasang semua peralatan itu selama tiga misi spacewalk, dan juga melalukan berbagai kegiatan untuk menjamin stasiun itu operasional hingga melampaui waktu pensiun 3 pesawat ulang alik NASA tahun depan.
Kunjungan ulang alik berikutnya, dengan Endeavour, dijadwalkan bulan Februari depan.
0 komentar:
Posting Komentar